Ngiiiileerrrrr.......

Pada “Era Kriminal Baru”...Salah satu cerita diatas bis kota pada saat di awal-awal saya bekerja di ibukota. Setiap pagi pukul 7 tepat, saya selalu berangkat bekerja dari terminal bis Rawamangun. Di saat itu saya selalu mangambil trayek dengan nama NE-2, sebuah bis hijau yang sangat khas sekali bentuknya, dihiasi dengan tulisan-tulisan kanji didalamnya...hmm mungkin dulunya bekas bis kota di jepang kali yaaa....tapi tahun tujuh enam....hahahaha....

Dari sehari-hari pengalaman saya berangkat menggunakan moda angkutan umum sebenarnya saya melihat, bahwa manusia-manusia di Ibukota ini sangatlah kreatif dalam mencari penghasilan, kadang-kadang kita tersenyum melihat kreatifitasnya, namun kadang-kadang juga sebel dan ngeri juga...
Seperti misalnya pada suatu pagi ketika saya menumpang di bis NE-2, tak lama setelah bis meninggalkan terminal Rawamangun, naiklah seorang pemuda kurus, berambut panjang agak gimbal bergaya seorang seniman.....Kemudian dengan pede nya dia mulai berkata ”Bapak-bapak, ibu-ibu, dan mbak-mbak semua....perkenankan hari ini saya membacakan puisi untuk bapak-bapak, ibu-ibu, dan mbak-mbak semua....semoga dengan puisi ini hidup bapak, ibu dan mbak hari ini menjadi lebih bersemangat!!!Amin...

Puisi saya berjudul ”Ngiiiilerrrrr” (Hah?gak salah tuh judulnya dalam hati saya??)....lanjut kemudian dia berkata
”Saya nggak Ngiiler ngeliat pak kondektur duitnya banyak...Saya nggak Ngiiler ngeliat mbak-mbak dibelakang itu cantik banget (dengan gaya cueknya sambil nunjuk orang dibelakang, yg tentu saja membuat semua orang noleh ngeliat ke mbak-mbak itu)...Saya nggak Ngiiler ngeliat sepatu bapak ini bagus banget...Saya juga gak Ngiiler ngeliat semuanya pada wangi-wangi.... Saya cuman Ngiler kalo tidur saya miring”...(Gubrak!!! Capeee deee)...

Trus dengan cueknya dia kelilingin semua penumpang bis dengan bungkus permen kosong untuk minta duit.....Ada-ada aja....
Lain waktu di sore hari, di saat bis udah penuh sesak, dan orang-orang pada capek pengen cepet pulang, tiba-tiba dengan semangat 45 ada seorang yang ngakunya salesman buku loncat ke dalam bis, dan dia mulai dengan ”sales talk” nya (yang mungkin udah ke 27 kali hari itu)...begini kira-kira ”Selamat sore ya bapak-bapak, ibu-ibu, dan adik-adik sekalian...kami dari PT Gramedia Jl Palmerah No.10 ingin menawarkan sebuah kamus lengkap bahasa Indonesia, yang sangat komplit serta terjangkau buat anda-anda sekalian bla..bla..bla, sekali lagi ya bapak-bapak, ibu-ibu, dan adik-adik, kamus lengkap bahasa Indonesia terbitan PT Gramedia Jl Palmerah No.10, mari dibeli untuk kemajuan bangsa ini...setelah selesai dengan sales talknya tersebut tiba-tiba dia berteriak ”Yak bapak yang dibelakang mau beli satu ya, baik pak sebentar saya akan segera kesana”.

Hah? Udah ada yang beli?? Spontan aja semua yang tadi capek, & lemes ngeliat kebelakang karena penasaran...sapa sih yang mau beli?? Tentunya ya nggak ada yang mau beli sepertinya...
itu tadi ternyata cuman strateginya dia untuk menarik perhatian orang-orang yang udah gak konsen dengan sales talknya dia....

Dari sini sebenarnya menurut saya, salah satu konsep dasar berjualan adalah menciptakan sebuah gejolak, keunikan ataupun keterperangahan seseorang...Dari pembaca puisi dan penjual buku yang menggunakan sesuatu yang simple tapi membuat semua orang mendengar dan memperhatikan karena keunikannya sehingga harapannya kita akan bersedia membelanjakan sesuatu atau membeli sesuatu dari mereka...hmmm cerdik juga & kreatif tentunya....
Jadi inget salah satu iklan seluler yang mau ”kawin sama kambing”...pada terperangah kan...trus naik kan awarenessnya iklan sama providernya???

"God give me your strength to create a uniqueness"